Kamis, 29 Oktober 2015

kode etik

PERBEDAAN KODE ETIK MENURUT PPNI, ICN, ANA
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
A.    Kode Etik Keperawatan menurut PPNI.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989.
1)      Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:

1.  Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2.  Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
3.  Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4.  Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.



2)      Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:

a.         Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
1.       Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2.       Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
3.       Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.
4.       Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

b.      Tanggungjawab terhadap tugas
1.       Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
2.       Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3.       Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
4.       Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
5.       Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

c.        Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
1.       Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2.       Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.

d.        Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
1.       Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
2.       Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
3.       Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
4.       Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

e.         Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara
1.       Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
2.       Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

B.     Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association (ANA)
Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association adalah sebagai berikut:
1.      Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah kesehatan.
2.      Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang bersifat rahasia
3.      Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau ilegal
4.      Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu
5.      Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6.      Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7.      Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi
8.      Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningfkatkan standar keperawatan
9.      Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10.  Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat
11.  Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik
                                                                                              



C.    Kode Etik menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
1)      Tanggung Jawab Utama Perawat
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
a.       Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.
b.       Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
c.        Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
2)      Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3)      Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.



4)      Perawat dan Lingkungan Masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5)      Perawat dan Sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
6)      Perawat dan Profesi Keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.


sap pijat bayi




A.    PENDAHULUAN
Tanpa disadari ketika memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok punggungnya, atau bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya banyak rangsangan yang dilakukan padanya.
Memberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya melalui pijatan (stroking). Pijat merupakan bentuk ideal untuk merealisasikannya, sebab saat memijat bayi, ibu ”melatih” dirinya untuk lebih mengenal bayinya. Dengan memijat bagian demi bagian tubuh bayi secara lembut, ibu belajar mengenali tubuh dan bahasa tubuh bayinya secara individual. Dari sini akan diketahui pijatan mana yang menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya. Lama-lama kita akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam mengurus bayi.
Dikalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional sudah lama dikenal, dan sampai saat ini di daerah-daerah  masih sering dilakukan oleh dukun pijat bayi. Ilmu pijat bayi umumnya mudah dipelajari dengan beberapa kali latihan, orang tua akan mahir melakukannya. Selain itu pijat bati juga mudah karena hanya menggunakan minyak (baby oil).
Dilakukan penyuluhan/demonstrasi agar warga terutama ibu-ibu mengetahui cara pemijatan bayi dengan benar.
B.  Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan dengan teknik, peserta dapat melakukan teknik pijat bayi dengan benar.





SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan                     : Perawatan Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan              : Pijat Bayi
Sasaran                                  : Ibu-ibu Peserta Posyandu
Hari/Tanggal                         : Kamis, 15 Oktober 2015
Waktu                                                :60  menit
Tempat                                   : Balai Desa Ngunut, Babadan
                                                  Kabupaten Ponorogo
Penyuluh/Petugas                  : Listianingrum

I.                   Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta dapat melakukan teknik pijat bayi dengan benar.

II.                Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti ceramah, demonstrasi dan tanya jawab selama 1x30 menit peserta dapat:
a.       Mengetahui dasar teori dan manfaat pijat bayi
b.      Mengetahui persiapan pijat bayi
c.       Mengetahui teknik/cara melakukan pijat bayi
d.      Mengetahui tips dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik pijat bayi






III.             Latar Belakang
Pijatan pada bayi merupakan rangsangan/stimulus taktil-kinestetik, komunikasi verbal dan perwujudam rasa cinta kasih orang tua terhadap bayi. Pijatan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang bayi sehingga stimulasi pijat seharusnya dilakukan oleh ibu ataupun ayah dari bayi.
Dari berbagai penelitian yang telah dipublikasikan, pijat sangat bermanfaat pada bayi antara lain membantu bayi untuk relaksasi, membuat tidur lebih lelap dan lama serta membantu mengatasi gangguan tidur, meningkatkan ikatan/bonding dengan ibu/orang tua, membantu pengaturan system pencernaan, system respirasi dan sirkulas, membantu meredakan ketidaknyamanan dan menurunkan produksi hormone stress.
Selain bermanfaat pada bayi, pijat juga bermanfaat pada orang tua yakni memberikan perhatian special, mempererat ikatan/bonding, membantu orang tua mengetahui bahasa isyarat (non verbal) bayi, membuat rasa percaya diri dalam mengasuh bayi, meningkatkan komunikasi orangtua dan bayi, meningkatkan kemampuan orang tua membantu bayi untuk relaksasi, meredakan stress orang tua dan membuat suasana yang menyenangkan.
IV.             Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab

V.                Media
-          Leaflet
-          Peralatan demonstrasi




VI.             Strategi Penyuluhan
NO
WAKTU
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
10 menit
-Pembukaan
a.Menyampaikan salam pembuka.
b.Menjelaskan tujuan.


a.Menjawab salam.
b.Mendengarkan dan memperhatikan.

2.
50 menit
-Penyampaian materi.
a.Memberikan penjelasan tentang materi.
b.Memberikan kesempatan peserta bertanya tentang materi yang disajikan.
c.Menjawab pertanyaan.

a.Menyimak dan memperhatikan.
b.Bertanya.
3.
10menit
-Penutup.
a.Menyampaikan kesimpulan tentang materi yang disajikan.
b.Mengucapkan terima kasih dan salam penutup.

a.Memperhatikan.
b.Menjawab salam.









VII.          Evaluasi
NO
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1
Mengoleskan minyak baby oil


2
Memijat Kaki
a.       Gerakan menarik kaki dimulai dari bagian paha keperawatan bagian jari
b.      Gerakan memeras dan memutar paha bayi dari  bagian paha dan bagian jari


3
Bagian perut
a.       Gerakan mengayuh perut bayi dengan menggunakan telapak tangan melintang secara bergantian
b.      Gerakan bulan matahari
c.       Gerakan I LOVE YOU


4
Bagian Dada
a.       Gerakan jantung besar
b.      Gerakan kuku


5
Wajah
a.    Pemijatan pada kening bayi, pelipis dan pipi



















VIII.       Lampiran Materi
A.    Definisi
Sensitivitas suatu organ saat dalam fase pertumbuhan sangat peka terhadap pengaruh luar/lingkungan/ekosistem, menunjang maupun menghambat merupakan dasar biologis dari konsep “periode kritits” dimana bayi/anak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensinya. Periode ini, selain member peluang khusus untuk upaya pembinaan kesehatan dan perkembangan pada bidang tertentu, juga merupakan peluang untuk upaya memperbaiki gangguan dan mengkompensasi kerusakan yang terjadi sebelumnya. Merujuk konsep periode kritis dan plastisitas yang tinggi dalam proses tumbuh kembang periode “zero to three” (bawah tiga tahun), maka usia nol sampai tiga tahun sering disebut sebagai “golden period” (kesempetan emas) untuk meningkatkan kemampuan potensi bayi-anak setinggi-setingginya di masa mendatang.
Pijat pada bayi merupakan bentuk rangsangan/stimulasi taktil-kinestetik disertai dengan stimulasi terhadap komunikasi verbal sebagai perwujudan rasa cinta kasih orang tua terhadap bayi. Pijatan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang bayi dan merupakan bentuk stimulasi dan intervensi yang dapat memberikan banyak manfaat untuk si bayi antara lain terhadap pertumbuhannya.
B.     Manfaat
Manfaat pijat untuk bayi :
·         Membatu bayi berlatih relaksasi
·         Membuat tidur lebih lelap dan lama
·         Membuat ikatan/bonding dengan ibu/orangtua
·         Membantu pengaturan system pencernaan, system respirasi dan sirkulasi
·         Membantu meredakan ketidaknyamanan (kolik,tumbuh gigi)
·         Menurunkan produksi hormone stressor
·         Membantu mengatasi gangguan tidur

Manfaat untuk Orang Tua
·         Memberikan perhatian khusus dan mempererat keterdekatan dengan bayi
·         Membantu orang tua mengetahui bahasa (isyarat) non verbal bayi
·         Membuat rasa percaya diri dalam mengasuh bayi
·         Meningkatkan komunikasi orang tua dan bayi
·         Meningkatkan kemampuan orang tua membantu bayi untuk relaksasi
·         Meredakan stress orang tua
·         Membuat suasana yang menyenangkan
Hal-hal yang harus diperhatikan
·         Jangan memijat bayi setelah ia makan/disusui
·         Jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat
·         Jangan memijat saat bayi sakit
·         Jangan memijat dengan paksa
·         Jangn memaksakan posisi pijatan tertentu saat pemijatan
C.    Prosedur:
1.      Letakkan bayi pada tempat yang datar dan lembut
2.      Lepaskan pakaian bayi
3.      Gunakan minyak pelicin
a.      PIJAT KAKI
·         Gerakan menarik pada kaki bayi dimulai dari bagian paha ke bagian jari
·         Gerakan memeras dan memutar pada paha bayi dari bagian paha ke bagian jari
·         Pijat dengan ibu jari telapak kaki bayi dari arah tumit ke bagian jari
·         Tarik lembut jari-jari kaki
·         Tekan bagian-bagian telapak kaki dengan ibu jari
·         Urut bagian punggung kaki ke arah jari kaki
·         Gerakan memeras dan memutar pada pergelangan kaki
·         Gerakan memerah kaki bayi dari paha ke arah jari bayi
·         Gerakan menggulung paha dan betis bayi dengan menggunakan kedua telapak tangan
·         Gerakan mengusap bagian paha kearah jari kaki dengan menggunakan telapak tangan








b.      PERUT
·         Gerakan mengayuh perut bayi dengan menggunakan telapak tangan melintang secara bergantian
·         Ulangi gerakan dengan kaki bayi diangkat
·         Pijat bagian perut dengan ibu jari kearah samping kanan kiri
·         Gerakan “bulan matahari”
Gerakan telapak tangan melingkar diawali tangan kanan dari daerah apendiks memutar ke kiri disusul gerakan tangan kiri
·         Gerakan “I LOVE YOU”
·         Gerakan “I”
Gerakan tangan kanan dari bagian atas perut ke bagian bawah membentuk huruf “I”
·         Gerakan “L”
Gerakan tangan kanan dari perut bagian kanan atas ke bagian kiri kemudian kebawah membentuk huruf “L”


·         Gerakan “U”
Gerakan tangan kanan dari perut bagian kanan bawah ke atas, ke bagian kiri kemudian kebawah membentuk huruf “U”
·         Gerakan jari-jari tangan berjalan diatas perut dari atas bagian apendiks keatas, kekiri, kebawah untuk mengeluarkan gelembung-gelembung gas pada perut bayi







c.       DADA
·         Gerakan jantung besar
·         Letakkan tangan pemijat diatas dada bayi, gerakkan ke atas, ke samping, ke bawah membentuk jantung
·         Gerakan kupu-kupu
Tangan kanan diatas dada sebelah kiri bergerak menyilang pada dada, ulangi dengan tangan kiri melakukan gerakan yang sama dimulai dari dada kanan









d.      WAJAH
Pijatan ”senyum” melemaskan otot wajah
-          Tekan jari-jari pemijat pada kening bayi, pelipis dan pipi.
-          Gunakan kedua jari untuk memijat daerah di atas alis.
-          Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung ke arah pipinya.
-          Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya hingga tersenyum.
-          Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum.
-          Pijat secara lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu.



e.       Bagian punggung
·         Pemijat menempatkan diri disamping
·         Urut bagian punggung bayi dengan kedua telapak tangan membentuk gerakan maju mundur
·         Gerakan telapak tangan dari punggung bagian atas ke arah pantat
·         Ulangi gerakan dengan mengangkat kaki dan pijatan sampai ke bagian kaki
·         Lakukan gerakan melingkar pada punggung bayi
·         Gerakan seperti menggaruk dengan jari pemijat terbuka pada punggung bayi






f.       Relaksasi
·         Tangan disilangkan di depan dada kemudian kesamping
·         Gerakan diagonal antara kaki dan tangan bayi, jika tangan bayi yang digerakkan adalah bagian kanan, maka kaki bayi adalah bagian kiri, begitu sebaliknya
·         Gerakan menyilangkan kaki
·         Menekuk kaki bersamaan ke arah perut
·         Menekuk kaki secara bergantian ke arah perut
·         Goyangkan bayi ke arah samping
·         Goyangkan bayi ke arah atas bawah






















Daftar Pustaka


Ayah bunda no.3, tanggal 13-26 Pebruari 1996. Cara tepat pijat bayi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia . 2009 . Modul Pelatihan : Teknik Stimulasi Pijat Pada Bayi.


P Hadi, dkk, 1988, Pelatihan Paramedis Tingkat Nasional dalam Peningkatan   Pemanfaatan asi dan Rawat Gabung di Rumah Sakit, Jakarta, Perinasia,
S. Ruli, dkk, 1992, Bunga Rampe Menyusui dan Rawat Gabung, Jakarta, Pirinasia,